Kebutuhan cairan sehari-hari
pada setiap orang bisa berbeda, tergantung kondisi
tubuh, usia, jenis kelamin, suhu lingkungan, jenis makanan yang dikonsumsi,
maupun jenis aktivitasnya.
Sebagai contoh, orang yang banyak
melakukan aktivitas fisik seperti olahragawan akan berbeda kebutuhannya akan cairan dibandingkan dengan orang
kantoran yang lebih banyak duduk. Kelompok usia lanjut yang tidak aktif
memiliki kebutuhan cairan lebih
sedikit dibandingkan orang dewasa yang masih sangat aktif secara fisik. Orang
yang mengalami gangguan ginjal sangat dibatasi asupan cairannya dibanding mereka yang ginjalnya sehat.
Karena itulah setiap orang hendaknya
memahami kebutuhan tubuhnya masing-masing, sesuai dengan kondisinya. Bila
perlu, konsultasikan dengan dokter ahli gizi setelah melakukan pemeriksaan
kesehatan secara umum (general check up).
Secara umum, dalam kondisi noraml,
kebutuhan tubuh akan cairan sehari-hari dapat dihitung dengan rumus:
Rumus~1
Kebutuhan cairan adalah sekitar 1 mililiter untuk setiap kilokalori kebutuhan energi tubuh. Jika
seseorang kebutuhan energinya 1.800 kkal, berarti kebutuhannya akan cairan
adalah 1 x 1.800 = 1.800 mililiter atau 1,8 liter air.
Rumus~2
Untuk 10 kg pertama berat badan butuh 1
liter cairan, 10 kg kedua berat badan butuh 500 mililiter cairan, dan sisanya
setiap kilogram berat badan butuh 20 mililiter cairan.
Contohnya:
Bila seseorang memiliki berat badan 50 kg. Maka 10 kg pertama berat badan =
1 liter, 10 kg kedua - 500 ml, sisanya 30 (50 kg-10-10) x 20 ml = 600 ml. Jadi
kebutuhan cairan keseluruhan adalah 1.000
+ 500 + 600 = 2.100 ml atau 2,1
liter per hari.
Dari mana kita dapat memenuhi kebutuhan
cairan? Pada intinya dari dua sumber, yaitu makanan (sayur, buah, dan
sebagainya) dan minuman. Umumnya cairan yang diperoleh dari makanan berjumlah
sekitar 20 persen, sedangkan 80 persen lainnya berasal dari minuman
Dikutip dari Jambogh Kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar